Jumat, 27 Desember 2013

SAPONIFIKASI



    A.    TUJUAN
1.      Membuat sabun secara sederhana
2.      Mampelajari sifat-sifat sabun

    B.     LATAR BELAKANG
Molekul sabun berbentuk rantai panjang panjang dan satu gugus ionik yang besifat sangat polar. Pada seluruh rantai panjangnya, strukturnya tepat sama dengan molekul minyak sehingga memiliki keakraban dengan molekul minyak (bersifat hidrofilik). Sementara pada bagian kepala, ada sepasang atom yang bermuatan listrik yang hanya senang bergabung dengan molekul air (bersifat hidrofobik). Kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH / KOH dengan minyak atau lemak. Melalui reaksi kimia, NaOH / KOH mengubah Minyak / Lemak menjadi Sabun. Proses ini disebut Saponifikasi.
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat:
·         Pemanas Listrik
·         Erlenmeyer
·         Batang Pengaduk
·         Corong
·         Pipet Tetes
·         Gelas Piala
·         Tabung Reaksi
Bahan:
·         NaOH 25%
·         MgSO4 5%
·         NaCl 25%
·         FeCl3 5%
·         Minyak Tanah
·         Etanol 95%
·         Minyak Sayur
·         CaCl2 5%



     D.    PROSEDUR PEMBUATAN

a.      Pembuatan Sabun
1.      Masukan 5 g asam salisilat dan 5mL asam asetat (p=1,05 g/mL) kedalam labu erlenmeyer, kemudian tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat. Labu digoyang-goyangkan agar terjadi pencampuran yang baik.
2.      Panaskan diatas penangas aie dengan suhu 50-50 C selama 15 menit disertai pengadukan
3.      Campuran dibiarkan dingin kemudian ditambahkan 37,5 mL aquades lalu diaduk
4.      Campuran disaring Kristal yang terbentuk dengan etanol panas
5.      Tuangkan larutan kedalam 15 ml aquades hangat
6.      Setelah terbentuk Kristal berupa jarum-jarum halus larutan disaring
7.      Timbang Kristal yang diperoleh
b.      Sifat Sabun
1.      Zat Pengemulsi
a.       Tabung 1 ditambahkan dengan 5 tetes minyaksayur dan 5 ml air, dikocok dan diamati
b.      Tabung 2 ditambahkan dengan 5 tetes minyak sayur, 5 ml air, sedikir sabun yang telah dibuat, dikocok dan diamati
2.      Reaksi dengan air sadah
a.       Sabun yang telah di buat + 25 ml air lalu dihangatkan
b.      Tabung 1 5ml larutan + 2 tetes cacl2 5%
c.       Tabung 2 5 ml larutan + 2 tetes fecl3 5%
d.      Tabung 3 5 ml larutan + 2 tetes MgCl2 5%
e.       Tabung 4 5ml larutan + 2 tetes air keran
3.      Kabasaan
Dicatat pH dari sabun yang telah dibuat dengan pH indikator

     E.     HASIL PENGAMATAN

Sifat Sabun
Zat Peng emulsi
Reaksi Dengan Air Sadah
Kebasaan
tabung 1
tabung 2
Tabung 1
Tabung 2
Tabung 3
Tabung 4
Heterogen
Homogen
Putih keruh
kekuningan
Tidak berubah
Tidak berubah
pH=10
Berbusa
Berbusa
2 fase
1 fase

     F.     PEMBAHASAN
Percobaan kali ini adalah reaksi saponifikasi, Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan sabun dan hasil samping berupa gliserol. Sabun adalah garam logam alkali yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang dari asam-asam lemak, dimana dalam percobaan ini alkali yang dimaksud adalah natrium (Na) dari basa kuat NaOH. Gugus induk lemak disebut fatty acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C-18) yang berikatan membentuk gugus karboksil. Sabun memiliki sifat yang unik, yaitu pada strukturnya dimana kedua ujung dari strukturnya memiliki sifat yang berbeda. Pada salah satu ujungnya terdiri dari rantai hidrokarbon asam lemak yang bersifat lipofilik (tertarik pada atau larut lemak dan minyak) atau basa yang disebut ujung nonpolar sedangkan pada ujung lainnya merupakan ion karboksilat yang bersifat hidrofilik (tertarik pada atau larut dalam air) atau ujung polar. Reaksi saponifikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CH3(CH2)14CO2 H     +   3 NaOH   →  3 CH3(CH2)14CO2Na    +       C3H8O3
Tujuan dari praktikum ini adalah menjelaskan variable-variabel yang berpengaruh dalam saponifikasi, menetukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang ditambahkan, serta menganalisis produk sabun padat yang didapat.
Langkah yang dilakukan adalah mereaksikan NaOH yang telah dilarutkan dalam air mendidih dengan minyak kelapa dan dilakukan pengadukan agar larutan cepat bereaksi. Pada saat dicampurkan, campuran
membentuk 2 lapisan yang kemudian campuran berubah wujud seperti susu kental dan tidak ada minyak yang mengapung di atasnya dan berwarna kekuning-kuningan. Kemudian ditambahkan garam halus, perlahan warna kekuningan berubah menjadi putih dan semakin kental. Selanjutnya ditambahkan amylum, campuran perlahan memadat dan kemudian ditambahkan sedikit parfum sebagai pengharum agar produk sabun yang dihasilkan berbau wangi. Kemudian larutan dimasukkan kedalam cetakan yang telah diberi parafin agar pada saat dibuka dari cetakan sabun mudah untuk dikeluarkan dari cetakan tersebut. Setelah dibiarkan selama 2 hari dalam eksikator maka diperoleh sabun padat berwarna putih.

Selanjutnya, pada sabun yang dihasilkan dilakukan proses analisis alkali bebas, asam lemak bebas, dan lemak tak tersabunkan dengan cara titrasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari produk sabun yang dihasilkan. Adapun hasil yang diperoleh dari proses analisis alkali bebas yang terkandung dalam sabun adalah sebesar 14,8%, untuk kandungan asam lemak bebas, pada saat larutan uji asam lemak bebas ditambahkan dengan indikator pp telah berubah warna menjadi pink, yang artinya sabun tidak mengandung asam lemak bebas.

     G.    KESIMPULAN
a.       Sabun yang dihasilkan sebanyak 7.34 gram
b.      Sifat sabun pada uji zat pengemulsi yaitu menunjukkan adanyanya emulsi karena terdapat  sedikit busa.
c.       Sifat sabun pada reaksi dengan air sadah yaitu menunjukkan bahwa sabun biasanya membentuk 
d.      Garam dengan ion-ion Mg2+, Fe2+, dan Ca2+
e.       pH sabun yang telah dibuat sebesar 10.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairil, dkk. 1966. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Jakarta : Departemen     

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 
 
                Priyono, Agus.2009.Makalah Pembuatan Sabun.Jurusan Teknik Kimia, Fakultas 

                                Teknik,Universitas Riau.

            Satyawibawa, Iman dan Yustina Erna Widyastuti. 1992.Kelapa Sawit Dan Pengolahannya

                                  Jakarta:Ganesha Exacta
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar